HALAMAN

Untuk Menghindari Penipuan, Pastikan Anda Melakukan Order Kepada Kami Hanya Dengan Nomor Kontak Yang Tercantum Di Halaman Contact Person Web Ini, Dan Kami Tidak Bertanggung Jawab Atas Penipuan Transfer Atau Order Selain Kepada Karyawan Resmi PT. Azka Sejahtera ## Telp. 082115414000 / 082240957085

Mengenal Obat Beton (Additive) Untuk Campuran Beton

Dengan tujuan untuk kepentingan spesifik kombinasi beton masih tetap ditambahkan bahan lebih berbentuk beberapa zat kimia penambahan (chemical additive) serta mineral/material penambahan. Zat kimia penambahan itu umumnya berbentuk serbuk atau cairan yang dengan kimiawi segera memengaruhi keadaan kombinasi beton. Sedang mineral/material penambahan berbentuk agregat yang memiliki karakter spesifik. Menambahkan beberapa zat kimia atau mineral penambahan ini diinginkan bisa mengubah perform serta beberapa karakter kombinasi beton sesuai sama keadaan serta maksud yang dikehendaki, dan dapatlah jadi bahan pengganti beberapa bermaterial paling utama penyusun beton. Standard pemberian bahan penambahan beton ini juga telah ditata dalam SNI S-18-1990-03 mengenai Spesifikasi Bahan Penambahan pada Beton.


Bahan lebih (admixture) yaitu satu bahan berbentuk bubuk atau cairan, yang ditambahkan kedalam kombinasi adukan beton sepanjang pengadukan, dengan maksud untuk merubah karakter adukan atau betonnya. (Spesifikasi Bahan Penambahan untuk Beton, SK SNI S-18-1990-03).
Berdasar pada ACI (American Concrete Institute), bahan lebih yaitu material terkecuali air, agregat serta semen hidrolik yang digabungkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelumnya atau sepanjang pengadukan berjalan.
Menambahkan bahan lebih dalam satu kombinasi beton atau mortar tidak merubah komposisi yang besar berbahan yang lain, karna pemakaian bahan lebih ini relatif adalah pengganti atau susbtitusi dari dalam kombinasi beton tersebut. Karna maksudnya melakukan perbaikan atau merubah karakter serta karakter spesifik dari beton atau mortar yang juga akan dibuat, jadi kecenderungan perubahan komposisi dalam berat-volume tidak merasa dengan segera dibanding dengan komposisi awal beton tanpa ada bahan lebih.

Pemakaian bahan lebih dalam satu kombinasi beton mesti memerhatikan standard yang berlaku seperti SNI (Standard Nasional Indonesia), ASTM (American Society for Testing and Materials) atau ACI (American Concrete Institute) serta yang paling penting memerhatikan panduan dalam manual product dagang.

Maksud pengguanaan bahan lebih (admixture) untuk kombinasi pada beton, berdasar pada maksud yang diinginkan ada banyak maksud pemakaian zat kimia ini salah satunya yaitu :

1. Water Reduction {Zat kimia untuk kurangi pemakaian air pada beton}
Hal semacam ini ditujukan supaya didapat adukan dengan nilai fas yang tetaplah dengan kekentalan yang sama atau mungkin dengan fas tetaplah, tapi diperoleh adukan beton yang lebih encer. Hal semacam ini ditujukan supaya didapat kuat tekan yang lebih tinggi, dengan tidak kurangi kekentalannya, atau didapat beton dengan kuat tekan yang sama, tapi adukan di buat jadi lebih encer supaya lebih mempermudah dalam penuangan.

2. Retarder {zat kima untuk perlambat sistem ikatan kombinasi beton}
Umumnya dibutuhkan untuk beton yg tidak di buat dilokasi penuangan beton. Sistem pengikatan kombinasi beton sekitaran 1 jam. Hingga jika mulai sejak beton digabung hingga penuangan membutuhkan saat lebih dari 1 jam, jadi butuh ditambahkan zat kimia ini. Zat penambahan ini diantarannya berbentuk gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, serta tartaric acid.

3. Accelerators {zat kimia untuk percepat ikatan serta pengerasan kombinasi beton}
Dibutuhkan untuk percepat sistem pekerjaan konstruksi beton, pencampuran beton dikerjakan ditempat atau dekat dengan penuangannya. Zat penambahan yang dipakai yaitu CaCl2, Ca (NO3) 2 serta NaNO3. Akan tetapi, lebih disarankan memakai yang nitrat, karna pemakaian khlorida bisa percepat terjadinya karat pada penulangan.

Pada fakta di lapangan kadang-kadang dibutuhkan keadaan gabungan dari ke-3 tingkah laku menambahkan zat kimia itu yakni untuk kurangi pemakaian air serta perlambat sistem ikatan kombinasi beton, atau untuk kurangi air serta mempercapat saat pengikatan dan pengerasan kombinasi beton.

Pada umumnya bahan lebih yang dipakai dalam beton bisa dibedakan jadi dua yakni bahan lebih yang berbentuk kimiawi (chemical admixture) serta bahan lebih yang berbentuk mineral (additive).

Chemical admixtures (bahan lebih kimia)
Menurut standard ASTM, ada 7 type bahan lebih kimia, yakni :

  1. Type A, Water-Reducing Admixtures 
  2. Type B, Retarding Admixtures 
  3. Type C, Accelerating Admixtures 
  4. Type D, Water Reducing and Retarding Admixtures 
  5. Type E, Water Reducing and Accelerating Admixtures 
  6. Type F, Water Reducing, High Range Admixtures 
  7. Type G, Water Reducing, High Range Retarding Admixtures 

Water-Reducing Admixtures yaitu bahan lebih yang kurangi air pencampur yang dibutuhkan untuk hasilkan beton dengan ketekunan spesifik. Bahan lebih ini umum dimaksud water reducer atau plasticizer. Plasticizer bisa dipakai dengan beberapa cara seperti berikut :

a. Kandungan semen tetaplah, air dikurangi
Langkah tersebut untuk menghasilkan beton dengan nilai perbandingan atau aspek air semen (fas) yang rendah. Dengan aspek air semen yang rendah juga akan tingkatkan kuat tekan beton. Dengan menambahkan plasticizer, meskipun fas rendah, beton tetaplah mempunyai karakter workabilitas yang baik.

b. Kandungan semen tetaplah, air tetap
Langkah tersebut untuk menghasilkan beton dengan slump yang lebih tinggi. Tingginya nilai slump juga akan mempermudah penuangan adukan.

c. Kandungan semen dikurangi, aspek air semen tetap
Langkah tersebut dikerjakan untuk peroleh beton dengan pemakaian semen yang lebih sedikit, hingga kurangi cost.

Komposisi dari plasticizer diklasifikasikan pada umumnya jadi 5 kelas :
1. Asam lignosulfonic serta kandungan garam-garam
2. Modifikasi serta turunan asam lignosulfonic serta kandungan garam-garam
3. Hydroxylated carboxylic acids serta kandungan garamnya
4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids serta, kandungan garamnya.

Berdasar pada prosentase pengurangan jumlah air, plasticizer/water reducer dibedakan jadi 3 jenis :
1. Normal water reducer : Pemakaian type ini dapat kurangi air pada 5 – 10%.
2. Mid-range water reducer : Pemakaian type ini kurangi air pada 10 – 15%.
3. High-range water reducer : Type ini umum dimaksud superplasicizers, dapat kurangi air pada 20 – 40%.

Mekanisme ada menambahkan plasticizer bisa diterangkan seperti berikut :
Senyawa diserap oleh bagian muka pada air dengan zat padat. Partikel padat itu memiliki kandungan muatan sisa pada permukaannya bisa positif, negatif maupun keduanya. Pada pasta semen, karena ketidaksamaan muatan itu, partikel dengan muatan berlainan yang tempatnya berdekatan mengakibatkan style elektrostatik, setelah itu partikel alami flokulasi/penggumpalan.

Beberapa air diikat oleh gumpalan itu serta diserap pada permukaan padat, tengah sedikit air yang tersisa dapat kurangi viskositas/kekentalan pada pasta dan pada beton. Molekul pada plasticizer berperan menetralkan muatan pada permukaan atau buat semua permukaan itu bermuatan seragam. Lalu partikel itu sama-sama tolak menampik (tak akan sama-sama tarik menarik), hingga semuanya partikel sama-sama berpencar/dispersi dalam pasta.

Hal semacam ini buat beberapa besar air dapat untuk kurangi viskositas pada semen serta beton. Hubungan pada permukaan ini nyaris tentu di ketahui berlangsung pada partikel semen, serta dapatlah berlangsung pada fraksi terhalus dari agregat halus.

Contoh product plasticizer :

  • Plastiment NS 

Product ini di keluarkan oleh Sika, dengan bahan basic polimer padat. Plastiment NS penuhi standard ASTM C-494 Type A serta AASHTO M-194 Type A. Plastiment NS direferensikan untuk dipakai pada aplikasi beton kwalitas tinggi dengan penambahan kuat tekan awal serta saat ikatan normal. Product ini bisa kurangi air s/d 10% untuk peroleh beton yang gampang ditangani dengan kuat tekan serta kuat lentur yang lebih tinggi. Dosis yang dipakai yaitu 130 – 265 ml untuk setiap 100 kg semen.

  • Plastocrete 161W 

Adalah product Sika dengan bahan polimer serta sudah penuhi persyaratam ASTM C-494 Type A. Direferensikan untuk dipakai pada beton kwalitas tinggi dengan workabilitas begitu baik serta saat ikatan cepat. Plastocrete 161W memberi hasil yang maksimal jika dipadukan dengan fly ash (abu terbang). Dosis yang dipakai yaitu 195 – 650 ml/100 kg semen.

  • Plastocrete 169 

Product Sika dengan maksud ganda, yakni jadi reducer serta retarder. Product ini sudah penuhi prasyarat ASTM C-494 Type A. Dipakai untuk beton normal serta membutuhkan retarder. Maksud ganda Plastocrete 169 jadi water reducer normal serta set retarder memberi fleksibilitas yang tinggi pada pemakaiannya serta bisa dipadukan untuk tingkatkan kwalitas ataupun nilai ekonomis. Jika dipakai untuk reducer, dipakai dosis 261-391 ml/100 kg semen. Jika dipakai jadi set retarder, dosis 390-520 ml/100 kg berat semen.

  • Viscocrete 4100 

Adalah product Sika yang dipakai jadi high range water reducer serta superplasticizer. Product ini sudah penuhi prasyarat ASTM C-494 Type A serta F. Bahan lebih ini bisa dipakai dengan dosis rendah untuk kurangi air pada 10-15% serta jika dipakai dengan dosis tinggi dapat kurangi air sampai 40%. Product ini bisa dipakai untuk Self Compacting Concrete (SCC) karna bisa memberi workabilitas yang tinggi. Viscocrete 4100 tidak memiliki kandungan formaldehid serta kalsium klorida dan tidak mengakibatkan korosi pada tulangan baja. Untuk maksud umum dosis yang direferensikan sejumlah 195-520 ml/100 kg semen. Jika dikehendaki pengurangan air dengan maximum, dosisnya bisa menjangkau 780 ml/100 kg semen.