HALAMAN

Untuk Menghindari Penipuan, Pastikan Anda Melakukan Order Kepada Kami Hanya Dengan Nomor Kontak Yang Tercantum Di Halaman Contact Person Web Ini, Dan Kami Tidak Bertanggung Jawab Atas Penipuan Transfer Atau Order Selain Kepada Karyawan Resmi PT. Azka Sejahtera ## Telp. 082115414000 / 082240957085

Beton Fly Ash

Mulai sejak Indonesia alami krisis bahan bakar minyak, pemakaian batu bara jadi alternatif paling utama jadi sumber energy orang-orang, baik orang-orang umum ataupun orang-orang industriawan. Semuanya sumber tenaga yang memakai bahan bakar yang datang dari minyak bumi bila sangat mungkin, bisa digantikan dengan batu bara. Tubuh Pusat Statistik Review of Daya (2004) mencatat, Indonesia memiliki cadangan batu bara paling besar kelima dunia, sesudah Amerika Serikat, Jerman, Afrika Selatan, serta Ukraina.


Sekarang ini pemakaian batu bara di kelompok industry makin bertambah volumenya, karna harga yang relatif murah dibanding harga bahan bakar minyak untuk industri. Pemakaian batu bara jadi sumber energy pengganti BBM, di satu bagian begitu untungkan, tetapi di bagian beda bisa menyebabkan problem. Problem paling utama dari pemakaian batu bara yaitu abu batubara yang disebut hasil sambilan pembakaran batubara. Beberapa pemakaian batubara juga akan hasilkan abu batubara sekitaran 2-10 persen. Pada sekarang ini, pengelolaan limbah abu batu bara cuma terbatas pada penumpukan di areal pabrik (ash disposal).

Abu batubara adalah sisi dari sisa pembakaran batubara yang berupa partikel halus amorf. Abu itu adalah bahan anorganik yang terjadi dari perubahan bahan mineral (mineral matter) karna sistem pembakaran. Sistem pembakaran batubara pada unit pembangkit uap (boiler) juga akan membuat dua type abu, yaiti abu terbang (fly ash) serta abu basic (bottom ash). Komposisi abu batu bara terbagi dalam 10-20 persen abu basic serta 80-90% berbentuk abu terbang. Abu terbang di tangkap dengan electric precipitator sebelumnya dibuang ke udara lewat cerobong.

Karakter - Karakter Fly Ash :

Karakter Fisik

Menurut ACI Committee 226, diterangkan kalau abu terbang (fly ash) memiliki butiran yang halus, yakni lolos ayakan No. 325 (45 mili micron) 5-27 persen. Fly Ash biasanya berbetnuk bola padat atau berongga. Abu terbang mempunyai densitas 2, 23 gr/cm3, dengan kandungan air sekitaran 4%. Fly ash mempunyai specific gravity pada 2, 15-2, 6 serta berwarna abu-abu kehitaman. Ukuran partikel abu terbang hasil pembakaran batubara bituminous lebih kecil dari 0, 075 mm. Fly ash mempunyai luas ruang spesificnya 170-1000 m2/kg. Ukuran partikel rata-rata abu terbang batu bara type sub bituminous 0, 01 mm – 0, 015 mm, luas permukaannya 1-2 m2/g, bentuk partikel mostly spherical, yakni beberapa besar berupa bola, hingga hasilkan kelecakan yang tambah baik (Nugroho, P serta Antoni, 2007).

Karakter Kimiawi

Karakter kimia dari fly ash di pengaruhi oleh type batubara yang dibakar, tehnik penyimpanan, serta perlakuannya. Pembakaran batu bara lignit serta sub-bituminous hasilkan abu terbang dengan kalsium serta magnesium oksida semakin banyak dari pada type bituminous. Komponen paling utama fly ash batu bara yaitu silica (SiO2), alumina (AleO3), besi oksida (Fe2O3), kalsium (CaO) ; serta magnesium, potassium, sodium, titanium, serta belerang dalam jumlah yang sedikit. Rumus empiris abu terbang yaitu : Si1. 0Al0. 45Ca0. 51Na0. 047Fe0. 039Mg0. 020K0. 013Ti0. 011.

Karakter Pozolan

Menurut SK SNI S-04-1989-F (DPU : 1989), pozolan adalah bahan yang memiliki kandungan silika. Menambahkan mineral berbentuk silika kedalam kombinasi beton adalah satu diantara langkah tingkatkan kualitas semen, yang bermakna juga tingkatkan kualitas beton yang dibuat. Mengenai kriteria kimia pozolan yang bisa dipakai jadi bahan kombinasi beton menurut SK SNI S-04-1989-F bisa diliat pada tabel tersebut :

Abu terbang tidak mempunyai kekuatan mengikat seperti semen, tetapi dengan hadirnya air serta ukurannya yang halus, oksida silika yang dikandung didalam fly ash juga akan bereaksi dengan kimia dengan kalsium hidroksida yang terjadi dari sistem hidrasi semen serta hasilkan zat yang mempunyai kekuatan yang mengikat (Djiwantoro, 2001).

Abu batubara bisa dipakai pada beton jadi material terpisah atau jadi bahan dalam kombinasi semen dengan maksud untuk melakukan perbaikan beberapa karakter beton. Peranan abu batubara jadi bahan aditif dalam beton dapat jadi pengisi (filler) yang juga akan menaikkan internal kohesi serta kurangi porositas daerah transisi yang disebut daerah paling kecil dalam beton, hingga beton jadi lebih kuat. Pada usia s/d 7 hari, perubahan fisik abu batubara juga akan memberi konstribusi pada perubahan kemampuan yang berlangsung pada beton, sedang pada usia 7 s/d 28 hari, menambahkan kemampuan beton adalah akibatnya karena gabungan pada hidrasi semen serta reaksi pozzolan. (Jackson, 1977).

Berdasar pada ACI Manual of concrete Practice 1993 Part I 226. 3R-3), Fly Ash bisa dibedakan jadi 3 type : 

Kelas C
Fly ash yang memiliki kandungan CaO diatas 10% yang dibuat dari pembakaran lignite atau sub-bitumen batubara (batubara muda). Untuk fly ash type C, kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 50%. Kandungan CaO menjangkau 10 persen. Dalam kombinasi beton, jumlahan fly ash yang dipakai sejumlah 15%-35% dari berat silinder.

Kelas F
Fly ash type F memiliki kandungan CaO lebih kecil dari 10% yang dibuat dari pembakaran anthracite atau bitumen batubara. Fly ash type F memiliki kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 70%. Kandungan CaO fly ash type F kurang dari 5 persen. Dalam kombinasi beton, jumlahan fly ash yang dipakai sejumlah 15%-25% dari berat silinder.

Kelas N
Pozzolan alam atau hasil pembakaran yang bisa dikelompokkan diantaranya tanah diatomic, opaline chertz, shales, tuff, serta abu vulkanik, baik yang diolah lewat pembakaran atau tidak lewat sistem pembakaran.