HALAMAN

Untuk Menghindari Penipuan, Pastikan Anda Melakukan Order Kepada Kami Hanya Dengan Nomor Kontak Yang Tercantum Di Halaman Contact Person Web Ini, Dan Kami Tidak Bertanggung Jawab Atas Penipuan Transfer Atau Order Selain Kepada Karyawan Resmi PT. Azka Sejahtera ## Telp. 082115414000 / 082240957085

Langkah - Langkah Membuat Beton Site Mix


Pengecoran dengan system site mix yaitu proses pengecoran di mana sistem pencampuran serta pengadukan beton dikerjakan di lapangan/di tempat kerja.
langkah langkah pengecoran di lapangan dengan memakai beton site mix bisa kita simak sebagai berikut :
  • Sebelum mengerjakan sesuatu alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu.
  • Pengawas serta pelaksana mesti meyakinkan telah buat Mix Design jauh hari sebelumnya pekerjaan diawali. Sample material yang di ambil yaitu material yang juga akan digunakan untuk pengecoran. Pembuatan Mix Design lebih cepat dikerjakan untuk menghadapi bila material yang juga akan dipakai tidak layak dengan kwalitas, hingga bisa di cari material dari tempat beda. Tidak semuanya material alam di satu daerah layak dipakai sesuai sama kwalitas material yang disyaratkan.
  • Lokasi pengambilan material juga akan memengaruhi schedule proses pekerjaan. Kadang-kadang proses pengecoran dapat terlambat karna stok material tak ada, harga sangat tinggi atau jarak transportasi yang cukup jauh. Karenanya pengawas mesti mendiskusikannya lebih awal dengan pihak pelaksana
  • Pengawas mesti mengecek spesifikasi serta kwalitas material yang masuk ke tempat, diantaranya : Semen (di pastikan memakai Portland Semen Tipe1), Pasir Cor (ukuran serta gradasi butir standard, pasir bersih dari kandungan lumpur serta bahan organik), Split/Koral (batu pecah ukuran ½ – 2/3, bukanlah batu bulat, gradasi butir standard, bersih dari lumpur serta bahan organik).
  • Pengawas serta Pelaksana mesti mengecek jumlah material yang masuk sesuai dengan Volume Beton yang juga akan ditangani. Kekurangan material seringkali juga akan memengaruhi kelancaran proses pengecoran.
  • Pengawas mesti mengingatkan pelaksana jangan pernah menaikkan/kurangi kombinasi beton hingga memengaruhi kemampuan beton yang direncanakan. Tiap-tiap pengawas mesti bisa mengestimasi volume beton, volume semen, pasir serta kerikil untuk beton yang ditangani.
  • Jika material semen masuk jauh hari sebelumnya proses pengecoran jadi penyimpanan material semen diupayakan terlepas dari hujan. (Disimpan diruang tertutup).
  • Pengawas serta pelaksana mesti mengecek ketersediaan air untuk pengecoran. Pengawas menyatakan ke pelaksana kalau air yang digunakan mesti bersih serta bebas dari lumpur serta minyak. Bila tak ada persedian air dilokasi itu jadi pelaksana mesti buat sumur bor atau lakukan pembelian dari luar.
  • Pelaksana mesti mempersiapkan bak ukur (Dolak), di buat sesuai sama ukuran berdasar pada perhitungan Mix Design. Pengawas mesti meyakinkan ukuran serta jumlah bak ukur sesuai sama. Bak ukur ini juga akan dipakai jadi ukuran pada sistem pencampuran material beton.
  • Pelaksana mesti mengatur peletakan material (Semen, pasir serta kerikil) dan peletakan Mesin Molen hingga mempermudah mobilisasi material kombinasi beton waktu pengecoran.
  • Pengawas serta Pelaksana meyakinkan keadaan perlengkapan dalam kondisi baik serta layak gunakan, seperti : mesin molen, ember cor, kereta sorong, concrete vibrator, mesin pompa, alat Slump Test, cetakan Benda Uji. Keadaan mesin molen juga akan memengaruhi kecepatan proses pengecoran. Pelaksana mesti meyakinkan mesin molen berperan dengan baik untuk memperoleh kwalitas beton yang baik serta saat pengecoran yang tidaklah terlalu lama.
  • Jika volume beton yang juga akan ditangani cukup besar jadi pengawas butuh lakukan koordinasi dengan pelaksana untuk pengadaan mesin molen lebih dari 1 buah.
  • Pengawas mengingatkan pihak pelaksana untuk menyiapkan jumlah pekerja sebaik-baiknya, ditata menurut perananonalnya, diantaranya : Tenaga pekerja untuk mobilisasi material, Tenaga pekerja untuk pengisian material pasir, Tenaga pekerja untuk pengisian material kerikil, Tenaga pekerja untuk pengisian semen, Operator mesin molen, Tenaga pekerja untuk mobilisasi distribusi beton, Tukang untuk pengatur peletakan kombinasi beton , Operator vibrator serta pompa air (bila dibutuhkan) serta Tenaga bantu (cadangan) yang lain.
  • Jika pekerjaan mesti memakai penuangan dengan system penalangan, jadi pelaksana mesti menyiapkan sebelumnya pekerjaan pengecoran diawali. Talang yang baik yaitu talang yang bisa mengalirkan kombinasi beton dengan lancar, satu diantaranya dengan dilapis seng. Mesti di pastikan peletakan talang beton tidak lebih dari jarak jatuh maximum sebesar 60 cm.
  • Sebelumn pengecoran dimualai, pengawas serta pelaksana mesti mengecek ukuran besi serta system penulangan yang juga akan ditangani telah sesuai sama gambar kerja. Semuanya ruang yang juga akan di cor mesti bersih dari kotoran, minyak serta genangan air. Spesial untuk pekerjaan pondasi di mana keadaan galian pondasi penuh dengan air jadi dikerjakan pemompaan. Baiknya pengecoran juga janganlah dikerjakan waktu hujan.
  • Ketika pengadukan beton telah diawali, pengawas serta pelaksana memerintahkan serta mengingatkan dengan tegas ke pekerja komposisi kombinasi material yang perlu dituangkan ke molen beton. Mesti ditegaskan kalau tidak bisa kurangi volume komposisi material terlebih kurangi volume semen.
  • Setelah pengadukan pertama usai kerjakan kontrol slump trest. Dari nilai kontrol slump test juga akan di ketahui komposisi air maksimal untuk kombinasi itu. Nilai Slump test yang disyaratkan yaitu 8 – 12 cm. Bila nilai slump test di bawah 8 cm, bermakna adukan terlalu kering jadi air mesti ditambah. Bila nilai slump test di atas 12 bermakna adukan terlalu encer, jadi jumlah air mesti dikurangi.
  • Lakukan pengujian slump test waktu pengadukan ke-2, bila telah penuhi prasyarat jadi jadikan standard jumlah air dalam adukan. Bila belum juga dikerjakan sekali lagi kontrol di pengadukan ke tiga. Setelah itu pengambilan nilai slump test bisa dikerjakan dalam sebagian step atau diacak bila dipandang butuh bilamana dengan visual kombinasi beton dipandang kurang layak.
  • Pengawas memiliki hak memerintahkan pelaksana untuk buat Benda Uji Kubus/Silinder untuk uji kemampuan tekan beton. Pengambilan kombinasi beton Benda Uji di ambil dari adukan dengan acak dari sebagian pengadukan.
  • Kadang-kadang untuk percepat pengadukan, pekerja seringkali memberikan air. Hal semacam ini mesti dengan tegas dilarang oleh pengawas.
  • Pengawas mesti memerintahkan serta mengawasi penggunaan concrete vibrator. Tiap-tiap penuangan kombinasi beton mesti dikerjakan pemadatan memakai concrete vibrator sesuai sama standard penggunaannya.
  • Jika pengecoran dikerjakan dengan bertahap oleh volume yang cukup besar, umpamanya pengecoran plat lantai jadi penghentian pengecoran ditata pada tempat yang diisyaratkan. Untuk penyambungan pengecoran setelah itu terlebih dulu mesti dituangkan lem beton (Cold Joint). Penggunaan cold joint mesti memperoleh kesepakatan pengawas di mana sebelumnya pekerjaan diawali pelaksana mesti memberitahu type cold joint yang juga akan digunakan.
  • Pengawas mesti mengecek proses pengecoran jalan baik serta yakinkan semuanya sisi terisi oleh beton. Khusu elevasi ketinggian batas atas pengecoran di angkur mesti di check jangan pernah lebih dari batas pengecoran. Karna bila lebih mesti dikerjakan pembobokan.
  • Setelah pengecoran usai, semuanya perkakas serta perlengkapan mesti dibikin bersih serta dicuci agar tidak berlangsung pengikatan beton pada perlengkapan serta perkakas hingga tidak dapat terpakai sekali lagi.